Sunday, 8 March 2015

Model-modeSikapPengambilan Keputusan

Dalam menjalani kehidupan, tentunya kita sering dihadapkan pada berbagai macam permasalahan. Masalah seperti apapun bentuknya pasti ingin kita selesaikan dengan tepat. Timbul permasalahan tidak hanya dalam dunia kerja antara atasan dan bawahan, bahkan masalah tentunya juga terjadi dalam rumah tangga, pribadi dan lingkungan. Berikut terdapat beberapa hal yang perlu kiranya diperhatikan saat menggambil suatu keputusan yang baik.
Model-model sikap pengambilan keputusan
Pertama, jangan tergesa-gesa!! 
Jika ditengah revisi dan penyusunan ketatanan sebuah manajerial malah kita mendapati sebuah terror ataupun judge, maka jika kita jangan sampai terjebak untuk melayani dan balas mereka. Mereka tengah berusaha mendorong kita untuk melakukan sesuatu sebelum semuanya jelas dan selesai untuk kita umumkan. Mereka ingin kita kehilangan kesabaran, agar mereka punya poin untuk mengatakan “lihatlah, tempat kalian bekerja sama sekali tidak berpihak pada pekerjanya”
Tidak usahlah kita membuka rencana-rencana sekarang, tunggu waktu yang tepat untuk berbicara empat mata, dan berikan masukan serta pengertian, pandangan dan rasa empati.  Jiaka masalah dihadapi dengan kesabaran dan kepala dingin, besar peluang semua akan berjalan lancar dengan hasil yang gemilang.
Kedua, jangan menanduk batu karang!!, 
Bolehlah keputusan yang kita berikan diterima, namun nyatanya hanya bersifat sementara waktu. Ketika dalam satu waktu kita dihadapi pada pertanyaan yang sulit dan berat, ternyata kita mengalami syok dan memilih diam. Hal demikian sama halnya dnegan perkataan “jangan menanduk batu karang”, jika seseorang selalu bersikap hati-hat, terkadang bersikap pasif memang lebih menguntungkan.
Rahasia keberhasilan terletak pada ketelitian dalam mengukur kemampuan dan kekuatan diri. Terkadang seseorang justru tidak ingin melakukan apapun atau ia terpaksa tidak dapat melakukan suatu apapun, malah seringkali itulah yang terbaik.
Ketiga, tidak mengambil keputusan.
Bisa saja yang menyebabkan seseorang justru tidak mengambil keputusan dikarenakan rasa takut yang akan timbul. Namun, terkadang penyebab utama tidak diambilnya keputusan adalah sentralisasi yang kuat dalam dunia kerja dan otorisasi pemimpin tertinggi yang secara langsung mengambil keputusan. Apapun resiko yang akan timbul, haruslah dipertimbangkan, namun jangan mengedepankan rasa takut sekiranya keputusan yang anda ambil dan sebelumnya sudah anda pertimbangkan dengan baik layak mendapatkan perhatian meskipun dari orang yang memiliki posisi di atas diri anda. Keputusan yang baik harus bisa dilaksanakan.

Smoga bermanfaat J

No comments:

Post a Comment