Monday, 23 February 2015

Taubat menurut Al-Qur’an dan kaitan taubat dengan istighfar Taubat

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Kali ini pembahasan yang akan saya tulis berkenaan dengan Taubat dan istighfar. Kedua kata itu tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita,dan salah satu atau malah keduanya sering kita lakukan. Untuk lebih memahami dan mendalami apa sih Taubat dan Istighfar itu, yukk simak beberapa bahasan dalam tulisan ini…

Ø  Taubat menurut Al-Qur’an dan kaitan taub
Taubat

Add caption
Banyak orang mengaitkan taubat dnegan tekat untuk tidak mengulangi kembali dosa, melepaskan diri darinya seketika itu pula dan menyesali apa yang telah dilakukannya di masa lampau. Jika dosa itu berkaitan dengan hak seseorang, maka dibutuhkan cara lain, yaitu membebaskan diri dari dosa itu.
Inilah yang sering disebut dengan taubat, dan bahkan itulah syarat-syaratnya. Sementara taubat menurut penyampaian Allah dan Rasul-NYa, di samping meliputi hal-hal itu, juga meliputi tekat untuk melaksanakan apa yang diperintahkan dan mengikutinya. Jadi, taubat tidak sebatas membebaskan diri dari dausa, tekat dan menyesali, yang kemudian dia disebut orang yang bertaubat, apabila dia mempunyai tekad yang bulat untuk mengerjakan apa yang diperintahkan dan mengikutinya. Inilah hakekat taubat, suatu istilah yang memadukan beberapa hal dari dua perkara ini.
Hakikat taubat adalah kembali kepada Allah dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya dan meninggalkan apa-apa yang di benci-Nya, atai kembali dari sesuatu yang di benci kepasa sesuatu yang dicintai. Karena itu Allah mengaitkan keberuntungan yang mutlak dengan pelaksanaan apa yang diperintahkan apa yang di larang. Firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya “Dan , bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung” (An-Nur; 31).
Setiap orang yang bertaubat adalah orang yang beruntung. Seseorang tk akan beruntung kecuali dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Frman-Nya “Dan, barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (AL.Hujurat; 11).
Orang yang Zhalim adalah orang yang meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan mengerjakan apa yang dilarang-Nya. Untuk menghilangkakn sebutan zhalim, maka ia haruslah bertaubat. Dalam hal ini maka manusia berada dalam dua golongan macamnya, yakni orang yang bertaubat dan orang yang zhalim.  Memelihara hukum-hukum Allah merupakan bagian dari taubat. Jadi taubat juga merupakan unsur islam, dan semua unsur islam termasuk dalam istilah taubat. Karenanya orang-orang yang bertaubat berhak menjadi kekasih Allah, karena Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan juga orang-orang yang mensucikan diri.
Jika taubat juga disebut kembali dari apa yang di benci Allah secara lahir dan bathin kepada apa yang dicintai Allah secara lahir bathin, berarti di dalamnya terkandung istilah islam, iman dan ihsan. Inilah yang menjadi tujuan setiap Mukmin, permulaan dan kesudahan hidupnya. Banyak orang yang tidak mengetahui porsi taubat dan hakikatnya, terlebih lagi pengamalannya berdasarkan ilmu dan kondisinya. Karena Allah memberikan kecintaan-Nya kepada orang yang bertaubat, berarti mereka adalah orang-orang yang khusus disisi-Nya.


Istighfar
Istighfar ada dua macam; istighfar yang berdiri sendiri dan istighfar yang dikaitkan dnegan taubat. Istighfar yang berdiri sendiri seperti perkataan Nuh As atau perkataan Shalih As kepada kaumnya, atau seperti firman Allah;
Dan, mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah; 199).
Sedangkan istighfar yang dikaikan dengan taubat, seperti firman Allah,
Dan, hendaklah kalian meminta ampun kepada Rabb, kalian dan bertaubatlah kepada-Nya. (jika kalian mengerjakan yang demikian), niscaya ia akan memberi kenikmatan yang baik (teus-menerus) kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaan.” (Hud;3).
Istighfar yang berdiri sndiri seperti taubat, dan bahkan istighfar itu sendiri adalah taubat, yang berarti menghapus dosa, menghilangkan pengaruhkan dan mengeyahkan, tidak seperti yang dikira sebagian orang bahwa arti taubat adalah menutupi aib. Toh Allah menutupi aib orang yang diberi-Nya ampunan atau yang tidak diberi-Nya ampunan. Penutup aib anya sekadar kelaziman dari makna atau sebagian diantaranya. Istighfar inilah yang mencegah turunnya adzab, sebagaimana firman-Nya;
Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (An-Anfal;33).
Allah tidak akan mengazab orang-orang yang meminta ampunan. Sedangkan orang yang masih tetap berbuat dosa, namun masih berbuat dosa kepada Allah, maka ini tidak bias disebut istighfar murni. Karena itu, istoghfarnya tidak mampu mencegah adzab. Istighfar mencakup taubat dan taubat mencakup istighfar, masing-masing masuk ke dalam pengertian yang berbeda. Jika keduanya disertakan, maka makna istighfar adalah menjaga dari kejahatan yang lampau, sedangkan taubat adalah kembali dan mencari penjagaan amalnya.

Sekian dulu ya,,,,,semoga bermanfaat J
Next, akan kita lanjutkan pada kesempatan yang lain, dengan pembahasan yang tidak kalah bermanfaat juga!! insyaAllahhu Subhanallahu Ta’ala J


No comments:

Post a Comment